Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak para petani di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk memaksimalkan asuransi pertanian untuk menghindari kerugian akibat gagal panen.
Ajakan tersebut ia sampaikan setelah puluhan hektare tanaman padi dan sayuran di Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Mentan SYL mengatakan, petani harus mampu menjaga tanamannya.
“Tanaman padi menghadapi banyak tantangan, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Hal tersebut harus diantisipasi agar petani bisa terhindar dari kerugian,” kata Mentan SYL dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kemental) Ali Jamil.
Menurutnya, agar terhindar dari kerugian, petani bisa memanfaatkan asuransi pertanian.
“Dengan cara ini, petani bisa tenang menjalankan aktivitas,” tuturnya.
Ali menjelaskan, jika terjadi gagal panen, asuransi pertanian akan membuat petani tetap memiliki modal untuk menanam kembali.
“Asuransi bisa menjamin petani untuk terus menanam meski terjadi gagal panen. Sebab, ada klaim yang bisa dimanfaatkan sehingga petani tetap memiliki modal untuk terus menanam. Untuk itu, kami terus mendorong petani agar memanfaatkan asuransi,” katanya.
Kekhawatiran akan ancaman gagal panen akibat hujan dengan intensitas tinggi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni.
Menurutnya, puluhan hektare tanaman padi dan sayuran, khususnya di Balikpapan Utara dan Balikpapan Timur, bergantung pada cuaca.
Dia menjelaskan, curah hujan yang tinggi akan menyebabkan pasir menempel pada daun tanaman. Jika tidak segera disiram, tanaman akan membusuk.
“Hujan (intensitas tinggi) akan mempengaruhi tumbuh kembang tanaman, seperti sayuran,” ujarnya.
Henny menjelaskan, ketika musim hujan, biaya produksi petani akan meningkat karena tanaman harus disiram setelah hujan deras. Jika tidak disiram setelah hujan mengguyur, sejumlah tanaman, seperti sayuran, akan cepat mati.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-