Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menolak kenaikan harga bahan bakar minyak yang telah ditetapkan pemerintah.
Sebagai bentuk protes, BEM UI akan menggelar unjuk rasa pada Selasa (13/9/2022) siang ini di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Hari ini, BEM UI akan turun aksi untuk menolak kenaikan BBM di Kementerian ESDM,” kata Koordinator bidang Sosial dan Politik BEM UI Melki Sadek Huang kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Tak asal menolak, BEM UI sudah melakukan kajian dan memaparkan alasan mengapa mereka menolak kenaikan BBM ini.
Pertama, BEM UI menilai permasalahan utama terkait BBM di Indonesia lebih bersifat struktural, seperti kurangnya pengawasan terhadap penyaluran BBM subsidi sehingga tidak tepat sasaran terhadap masyarakat yang membutuhkan.
BEM UI menilai, harusnya pemerintah bisa membenahi penyaluran subsidi BBM ini agar tepat sasaran.
“Bukan melakukan kebijakan pintas tanpa perhitungan yang matang,” kata Melki.
Kedua, alasan pemerintah bahwa subsidi BBM telah membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) juga dinilai tak beralasan.
Sebab, di saat bersamaan, pemerintah terus menggenjot berbagai proyek yang menggerus APBN.
BEM UI mencatat hingga kini terdapat lebih dari 200 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikejar rampung oleh pemerintah sebelum tahun 2024 dan menghabiskan dana hingga mencapai Rp6.445 triliun.
“Langkah pemerintah yang lebih mengedepankan berbagai proyek pembangunan minim urgensi jelas bertolak belakang dengan peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga dan melindungi perekonomian dan rakyat dari dampak krisis energi global,” kata Melki,
Selanjutnya, BEM UI menolak kenaikan BBM karena akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok.
Terakhir, BEM UI juga tidak yakin penyaluran bantuan sosial sebagai pengganti subsidi BBM bisa tepat sasaran.
Adapun gelombang demonstrasi menolak kenaikan BBM ini sudah terjadi di berbagai daerah sejak pemerintah mengumumkan harga BBM naik pada Sabtu (3/9/2022).
Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun.
Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.
“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” kata Jokowi.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-