Artikel tentang Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana yang diperingati setiap tanggal 13 Oktober menjadi pemberitaan yang banyak dibaca di Kompas.com pada Rabu (12/10/2022).
Selain itu, artikel mengenai TGIPF tragedi Kanjuruhan yang mengungkap bahwa Indonesia meminta PT LIB tetap menggelar laga Arema Vs Persebaya pada malam hari juga menjadi terpopuler.
Kemudian, artikel tentang duet Anies-AHY yanh dinilai punya basis massa menjanjikan juga menarik minat pembaca. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Tanggal 13 Oktober Hari Memperingati Apa?
Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana atau Hari Bencana diperingati pada tanggal 13 Oktober setiap tahun.
Hari ini dibuat untuk menghormati orang-orang dan komunitas di seluruh dunia yang bekerja untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana.
Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ketahanan bencana dalam menghadapi peristiwa cuaca buruk dan bencana alam dan akibat ulah manusia lainnya.
2. TGIPF Ungkap Indosiar Minta PT LIB Laga Arema Vs Persebaya Tetap Digelar Malam
Indosiar selaku pemegang hak siar Liga 1 disebut meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) supaya laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya tetap digelar malam hari.
Permintaan tersebut berdasarkan pengakuan PT LIB ketika memberikan klarifikasi kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
“PT LIB mengatakan, broadcaster (Indosiar) mintanya begitu, harus dipenuhi, menurut LIB,” ujar anggota TGIPF Rhenald Kasali.
3. Duet Anies AHY Dinilai Punya Basis Massa yang Menjanjikan
Duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono di Pilpres 2024 dianggap dapat menjadi kuda hitam karena memiliki potensi basis massa yang cukup menjanjikan untuk digarap.
Analis politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam berpandangan, Anies maupun AHY memiliki bekal basis massa masing-masing yang mungkin dapat saling melengkapi.
“Anies sendiri memiliki bekal dukungan basis massa kelompok Islam, terutama kelompok yang merasa kecewa terhadap dukungan yang mereka berikan kepada Prabowo (Subianto) tapi kemudian dianggap mengkhianati garis perjuangan mereka,” ujar Umam kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2022).
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-