Bentrok Antarpesilat Terjadi di Kota Madiun, Massa Saling Lempar Batu

Bentrok antarpesilat dari perguruan pencak silat berbeda terjadi di Kota Madiun pada Minggu (21/5) malam.

Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi mengatakan gesekan tersebut terjadi di Jalan Trunojoyo. Imbas dari kejadian itu, puluhan petugas kepolisian masih bersiaga untuk alasan keamanan.

“Kami masih menangani kasus ini lebih lanjut. Petugas kepolisian dan TNI masih disiagakan agar suasana kondusif,” kata Agus.

Dia menjelaskan berdasarkan keterangan sejumlah saksi, gesekan tersebut terjadi seusai acara halal bihalal yang dilakukan pesilat Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda di daerah Ponorogo.

Saat arah pulang masuk ke Kota Madiun, di lokasi bentrok yang merupakan basis perguruan silat lainnya tiba-tiba menjadi tempat gesekan tanpa sebab yang jelas.

Akibatnya bentrok tak terhindarkan dengan aksi saling lempar batu dari kedua perguruan silat tersebut.

Polisi yang mengawal dan menjaga rombongan perguruan silat pulang dari kegiatan halal bihalal itu langsung melerai. Beruntung tidak sampai menimbulkan kerusakan parah pada permukiman warga dan menimbulkan korban.

Untuk mengantisipasi gesekan susulan, kepolisian dan TNI bersiaga di lokasi kejadian.

Agus juga mengimbau kepada warga Madiun, terutama para anggota perguruan pencak silat, untuk saling menahan diri dan tidak menjadikan masalah pribadi sebagai penyulut keributan antar-organisasi yang memicu gangguan kamtibmas.

“Kami mengimbau para pendekar masing-masing perguruan saling menahan diri dan menjaga Kota Madiun yang kita cintai dan banggakan ini agar tetap kondusif,” tuturnya.

Selain penjagaan di lokasi kejadian, polisi juga melakukan peningkatan patroli di simpang-simpang jalan guna mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.