Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Pembatasan pembelian Pertalite belum tentu diterapkan pada 1 Agustus 2022 mendatang. Namun, PT Pertamina (Persero) telah menghitung dampaknya terhadap konsumsi BBM RON 90 ini.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, jika pembatasan diterapkan pada 1 Agustus maka konsumsi Pertalite akan turun menjadi 26,71 juta kiloliter (KL). Tapi, pembatasan itu baru bisa dilakukan jika sudah ada regulasinya.

Nicke menjelaskan, kuota Pertalite 2022 sebesar 23,05 juta KL. Dengan tren konsumsi seperti sekarang, maka diperkirakan konsumsi 2022 akan mencapai 28,5 juta KL. Artinya, konsumsi Pertalite di atas kuota, alias kuota jebol.

“Kuota untuk Pertalite di tahun 2022 itu adalah 23 juta KL. Prediksi kami dengan tren hari ini maka akan meningkat menjadi 28,5 juta KL,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI seperti ditulis, Selasa (12/7/2022).

Lanjutnya, pemerintah akan merevisi Perpres 191 Tahun 2014, di mana aturan tersebut mengatur kriteria yang berhak membeli BBM subsidi. Nicke menuturkan, dengan asumsi pembatasan diterapkan pada 1 Agustus, maka konsumsi Pertalite akan mencapai 26,71 juta KL.

Konsumsi Pertalite itu diproyeksi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yakni 28,5 juta KL, tapi masih tetap di atas kuota yang ditetapkan pada 2022 sebesar 23,05 juta KL.

“Kalau itu kemudian diterapkan dengan pembatasan, asumsi kita lakukan per 1 Agustus kalau regulasinya sudah keluar, maka ini dapat menurunkan, kita prognosakan menjadi 26,7 (juta KL),” katanya.

“Tapi masih tetap lebih tinggi dibandingkan prognosa, masih peningkatan 16%” tambahnya.

Dalam bahan paparannya, hasil Rakortas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian disebutkan pembatasan pengguna JBKP Pertalite ditetapkan khusus untuk roda empat pelat hitam 1.500 cc ke bawah dan roda dua 250 cc ke bawah.

Terpisah, Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman belum bisa memastikan apakah pembatasan Pertalite akan dimulai pada 1 Agustus sebab Perpres belum terbit.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.