Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Provinsi Jambi saat ini memiliki cadangan batu bara sebesar 1,9 miliar ton.

Informasi itu disampaikan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi Harry Endria. Ia mengatakan cadangan batu bara tersebut tersebar di beberapa kabupaten.

“Kalau produksi batu bara di Jambi sebesar 19 juta ton per tahun, maka dengan jumlah cadangan sebanyak 1,9 miliar ton maka diperkirakan batu bara di Jambi baru akan bisa habis pada 100 tahun mendatang,” katanya, dikutip dari Antara, Senin (24/10).

Jumlah cadangan batu bara itu disebut masih bisa bertambah apabila cadangan baru kembali ditemukan.

Harry menambahkan Jambi mendapatkan kuota produksi 2022 dari kementerian ESDM sebanyak 42 juta ton per tahun. Namun, realisasinya hanya 13 juta ton per September 2022.

Ia menjelaskan target produksi sulit dicapai karena mengalami kendala dalam pengangangkutan dari mulut tambang ke pelabuhan bongkar yang terletak di kawasan Talang Duku. Biasanya pengangkutan bisa ditempuh dalam sehari, tetapi saat ini bisa hingga dua hari.

“Jadi otomatis untuk memenuhi target memang sulit bagi mereka, karena hambatan berada di angkutannya,” kata Harry Endria.

Saat ini, beberapa kabupaten di Jambi penghasil batu bara terbesar yakni Kabupaten Sarolangun dan disusul beberapa kabupaten lainnya seperti Bungo, Tebo, Batang Hari, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung barat.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.