Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berencana mengembangkan wilayah Kecamatan Tugu sebagai kawasan investasi baru. Ke depan, wilayah pesisir barat Kota Semarang ini akan dibangun sebagai pusat perdagangan dan jasa berskala internasional yang aman, nyaman, produktif, serta berkelanjutan.
“Kawasan Tugu ini akan dijadikan pusat perindustrian, pariwisata, perumahan, penyangga ketahanan pangan, ruang terbuka hijau, titik perbatasan dengan kawasan industri Kendal dan Batang,” ungkap perempuan yang akrab disapa Mbak Ita dalam keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).
Adapun rencana ini diungkapkan dalam pembahasan lintas sektor bersama Dirjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN). Ia berharap ada persetujuan substansi untuk selanjutnya ditetapkan sebagai Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Tugu.
“Dalam pengembangannya akan tetap memperhatikan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan daya dukung serta daya tampung lingkungan hidup. Pengembangan wilayah Tugu ini pun sejalan dengan Perda 5/2021 tentang RTRW Kota Semarang,” terang Ita.
Pihaknya memastikan akan tetap mempertahankan kawasan hijau dan ruang terbuka hijau di Kecamatan Tugu. Kawasan lindung seluas 767,74 hektare atau 22,38% dari total wilayah Tugu akan tetap dipertahankan sebagai kawasan lindung sekaligus ruang terbuka hijau.
Ita memaparkan sejumlah hal yang akan diupayakan untuk mewujudkan rencana ini. Beberapa di antaranya memadukan pengembangan kawasan kota KEDUNGSEPUR, pengembangan pusat bisnis dan kawasan industri, permukiman perkotaan yang berkualitas, serta pemanfaatan kawasan pesisir yang produktif dan berkelanjutan.
Ita mengungkapkan dalam pertemuan ini, dirjen tata ruang menilai rencana pengembangan ini sangat strategis sehingga harus ada tata ruang baru atau revisi.
Rencana ini pun diharakan bisa disahkan menjadi Perda RDTR atau Rencana Detail Tata Ruang di kawasan Kecamatan Tugu. Masukan dari Dirjen Tata Ruang untuk pengembangan bisnis, pariwisata, industri harus inline dengan One Single Submission (OSS) sehingga akan diberi tatanan/ guidance sehingga tidak akan sia-sia atau hanya sebatas Perda disahkan saja.
“Kalau untuk investor harus bisa terintegrasi dengan OSS, sehingga akan bisa langsung klik dan proses cepat,” tambah Ita.
Menindaklanjuti usulan tersebut, Ita mengaku akan terus mengupayakan langkah integrasi Perda dan OSS sebagai wujud komitmen dari Pemerintah Kota Semarang.
Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …
Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.
- News
- Mobile
- Tablet
- Gadgets
- Camera
- Design
- More
-
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
- Widget Haeder
- Awesome Features
- Clean Interface
- Available Possibilities
- Responsive Design
- Pixel Perfect Graphics
-