Thursday . 09 August . 2024
thumb image

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato di depan relawan yang mengatasnamakan dirinya Alap-alap Jokowi dalam acara bertajuk Konsolidasi Akbar Jaringan Relawan Alap-alap Jokowi di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (7/10/2023).

Dalam pidatonya, Jokowi mewanti-wanti masyarakat harus hati-hati dalam memilih pemimpin masa depan lantaran dunia tengah menghadapi krisis.

“Mengenai pemimpin yang kita pilih, ini hati-hati memilih pemimpin. Tantangan ke depan itu bukan semakin enak. Dunia tidak sedang baik-baik saja, adanya perang, perubahan iklim, dan krisis pangan,” katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.

Jokowi pun meminta agar masyarakat memilih pemimpin yang memiliki keberanian dalam mengambil sikap.

Sehingga, dirinya mengungkapkan agar pemimpin yang dipilih tidak memiliki nyali yang ciut ketika menghadapi negara lain.

“Dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian, dibutuhkan pemimpin yang memiliki nyali. Jangan digetak negara lain terus nyalinya ciut.”

“Jangan kita digugat misalnya oleh Uni Eropa ke WTO, kita menjadi grogi. Tidak boleh kita negara sebesar Indonesia memiliki pemimpin yang gampang ciut nyalinya,” tegasnya.

Jokowi juga meminta agar pemimpin selanjutnya berani mengambil risiko dan bukannya pemimpin yang hanya main aman ketika mengambil kebijakan.

“Jangan hanya cari selamat, cari enak, menikmati nikmatnya enaknya duduk di Istana, tidur di Istana,” katanya.

Jokowi juga meminta agar masyarakat memilih pemimpin yang tidak menghindari masalah.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara besar yang tidak mudah untuk mengurusnya.

“Geografis kita ini memiliki 17 ribu pulau. Semua pulau membutuhkan listrik, sekolah, puskesmas, pelabuhan, airport. Bukan gampang (mengurusnya),” katanya.

“Itu baru infrastruktur saja, yang membutuhkan semuanya infrastruktur,” katanya.

Pada akhir pidatonya, Jokowi mengatakan Indonesia akan masuk menjadi negara maju pada 20-25 tahun yang akan datang berdasarkan hasil penelitian beberapa lembaga dunia.

Sehingga, sosok pemimpin sangatlah penting dalam jangka waktu 20-25 tahun mendatang untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.

“Oleh sebab itu, dalam tiga (periode) kepemimpinan ke depan, sangat menentukan sekali, 2024, 2029, 2034. Itu sangat krusial dan Kunci negara ini bisa melompat maju apa tidak,” katanya.

“Oleh sebab itu, kita harus hati-hati memilih pemimpin dalam tiga periode itu,” sambung Jokowi.

thumb image

Pemimpin redaksi FalkonIndo, mendapatkan gelar PhD pada tahun 2018, pernah menulis naskah untuk Tempo, DetikNews, CNN Indonesia dan media arus utama lainnya, dan pernah meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro.

thumb image

Jurnalis senior dan redaksi FalkonIndo, pandai menggali konten berita potensial dan menganalisis masalah, memiliki kepekaan yang baik terhadap topik hangat dan tren opini publik. Pernah berpengalaman bekerja di think tank dan mempublikasikan artikel di Garba Rujukan Digital, pernah berkontribusi pada Times Indonesia, …

thumb image

Produser video FalkonIndo, mendapatkan gelar magister jurnalistik di Singapura, pernah bekerja sebagai produser film dokumenter di Netflix, pandai membuat konten naratif berupa pengungkapan fakta.